Advertiser

Kamis, 29 Oktober 2015

Biografi R.A. Kartini

Biografi RA Kartini



Hai sobat,,,,, disini saya akan menceritakan biografi RA Kartini,Perhatikan baik-baik ya.
RA Kartini yaitu salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita kala ia hidup. Beliau lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara. Hari kelahirannya itu kemudian diperingati sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya pada bangsa Indonesia. Kartini lahir ditengah-tengah keluarga bangsawan. Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat bupati jepara, yang merupakan kakek dari R.A Kartini. R.M. Sosroningrat merupakan orang yang terpandang sebab posisinya kala itu sebagai bupati Jepara kala Kartini lahir. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, beliau ini merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, Kartini merupakan keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit.


Ibu R.A Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah Kartini kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.


R.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan, Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini kecil di ELS (Europese Lagere School). Disinilah Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk 'dipingit'.

Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi olah Kartini, dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat. Selain itu, tulisan-tulisan Kartini juga berisi tentang yaitu makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme. Kartini juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanyakan mengapa laki-laki dapat berpoligami, dan mengapa mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.

Semoga ini bermanfaat bagi kalian semua,,,,,

Minggu, 25 Oktober 2015

Download gambar pahlawan





Download klik disini!!

Cara Mengenang Jasa Para Pahlawan

CARA MENGENANG JASA PARA PAHLAWAN

    Kita sebagai warga negara wajib menghargai jasa-jasa para pahlawan. Para pahlawan rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan Negara Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak dapat menjadi seperti sekarang ini.  Pahlawan adalah orang yang gagah berani dan rela berkorban untuk membela kebenaran. Banyak pahlawan dimiliki oleh bangsa Indonesia, mulai dari pahlawan nasional, pahlawan kemerdekaan Indonesia, pahlawan proklamator, dan pahlawan revolusi.
Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 30 September 1965. Pahlawan Proklamator Indonesia adalah pahlawan yang telah membacakan Proklamasi Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
 Sebenarnya banyak cara untuk mengenang jasa para pahlawan, tapi saya akan memberikan salah satunya yaitu, dengan menghargai jasa-jasa yang telah dilakukan oleh para pahlawan:


  • Dengan penganugerahan gelar pahlawan nasional. Contoh penganugerahan gelar pahlawan 
    Sultan Hassanudin
    nasional kepada tokoh-tokoh kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia adalah Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Sultan Iskandar Muda, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Agung Hanyokrokusumo.

    • Memakamkan pahlawan di tempat terhormat, yakni di makam pahlawan.  Para pahlawan layak dihormati dengan dikuburkan di taman makam pahlawan.
    • Mengabadikan nama para pahlawan sebagai nama jalan, gedung, dan sebagainya. Contohnya Universitas Diponegoro, UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga, Yogyakarta (D.I. Yogyakata), UIN Alauddin, Makassar (Sulawesi Selatan), UIN Sunan Gunung Djati, Bandung (Jawa Barat), UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang (Jawa Timur), UIN Sultan Syarif Kasim, Riau (Riau), UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (D.K.I. Jakarta), UIN Ar-Raniry, Banda Aceh (Aceh), UIN Sunan Ampel, Surabaya (Jawa Timur)
    • Membangun tugu peringatan, monumen, atau patung untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan. Monumen Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama di Tegalrejo, Yogyakarta, 
    • Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa. Misalnya, memperingati Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, Hari Kebangkitan Nasional, dan lain-lain.
    Ada beberapa tindakan atau sikap-sikap yang merupakan tindakan dalam meneladani sikap pahlawan antara lain sebagai berikut :
    a.Sikap rela berkorban
    b.Berani dalam kebenaran
    c.Berjiwa besar
    d.Cinta tanah air

    Berikut foto-foto para pahlawan
    Seorang pria mengenakan jas dan peci menghadap ke depan  a.Abdul  Haris Nasution  Seorang pria mengenakan seragam militer menghadap ke depan b.Adnan Kapau Gani


    Sekian dari saya semoga bermanfaat bagi kalian semua,